Mungkin di telinga Anda semua, kata-kata Dracula sudah terdengar tidak asing bukan. Tapi, mungkin kalau anda ditanya tentang Dracula, anda pasti menjawab “itu,…si penghisap darah” atau “itu…yang seperti vampir…” dan blablabla….
Anda salah 100% jika berkata seperti itu, sebab itu hanya cerita fiksi dalam novel dan filmnya saja. Lalu, bagaimana dengan kenyataannya???? dan apa hubungannya dengan Sultan Mehmed II??
Ternyata, Dracula bukanlah seperti yang ada didalam novel dan film. Melainkan Dracula ini adalah seorang manusia biasa yang haus darah. Haus darah disini maksudnya adalah senang melakukan pembantaian terhadap orang-orang yang tidak bersalah, yang dimatanya melakukan kesalahan, dan padahal orang-orang yang disiksa itu tidak mempunyai kesalahan.
Dan tahukah anda, bahwa ternyata Dracula sudah banyak melakukan pembantaian terhadap umat manusia dengan berbagai cara, seperti menyula, menguliti, memanggang, melelehkan timah panas ke mata korban, mencongkel mata korban, dan masih banyak lagi tindakan sadis lainnya yang dilakukan oleh Dracula. Dan salah satu umat yang paling banyak menjadi korban dalam pembantaiannya adalah Umat Islam. mengapa??!!
Saya tidak menjelaskannya, melainkan langsung menjelasakan sejarah penaklukan Dracula yang di bunuh oleh Sultan Mehmed II.
Penaklukan Konstantinopel
Sultan Mehmed II (30 Maret 1432-3 Mei 1481) terkenal dengan julukan al-Fatih (Sang Penakluk). Dia diangkat menjadi sultan pada usia yang masih muda belia pada tahun 1444 M. Masa pemerintahan pertamanya tidak berlangsung lama, hanya dua tahun. Sekitar lima tahun kemudian sekitar usianya 24 tahun, dia memerintah lagi hingga tahun 1481 M.
Sejak dalam kandungan, Sultan Mehmed II sudah diramalkan akan menjadi seorang yang terkenal. Syekh Syamsuddin al-Wali, seorang ulama ternama pada zamannya berkata kepada Sultan Murad (Ayah Sultan Mehmed II), “Wahai sultan Murad, bukan Tuanku yang akan membebaskan kota Konstantinopel, tetapi anak yang dalam buaian itu.”
Sejak Kecil, Sultan Mehmed II dididik dengan sederhana. Seperti sebagian besar anak bangsawan lainnya, dia mempelajari segala macam Ilmu Pengetahuan, agama, dan kemiliteran. Semua itu berpengaruh ketika ia beranjak dewasa. Ketika dewasa, Sultan Mehmed II tumbuh menjadi pemuda yang tampan, dengan bentuk badan tegap, kuat, dan tinggi. Pipinya putih kemerah-merahan.
Nama Sultan Mehmed II melambung ketika Ia berhasil menaklukkan konstantinopel pada tahun 1453 M. Inilah yang membuat dirinya mendapat julukan al-Fatih (sang Penakluk).
Perang Konstantinopel merupakan perang besar menjelang akhir perang Salib. Perang ini berlangsung sejak bulan April-Mei 1453 M. Pasukan Turki yang dipimpin oleh Sultan Mehmed II dilengkapi senjata modern,yaitu meriam dengan panjang 28 kaki, kaliber 8 inci. Senjata inilah yang menghujani konstantinopel selama beberapa minggu.
Sejarah mencatat bahwa selain pemberani Sultan Mehmed II juga terkenal dengan kecerdikannya. Dia mengetahui legenda lama Konstantinopel yang sudah mengakar dikalangan penduduk bahwa kota tersebut tidaak akan jatuh ketika bulan purnama. Maka dengan sabar Beliau menunggu saat bulan purnama berlalu. Ketika bulan sudah berbentuk sabit, Sultan Mehmed II melakukan penyerangan hingga ke Konstantinopel jatuh pada 22 Mei 1453 M.
Bagi Sultan Mehmed II penaklukan konstantinopel merupakan hal yang penting. Dengan jatuhnya Konstantinopel, berarti jatuh pula benteng pasukan Salib di Eropa Timur. hal ini akan membuat agama Islam mudah tersebar ke Eropa setelah berabad-abad dihambat oleh kerajaan Bizantium, dan sekaligus menandai kejayaan Kerajaan Turki Ottoman ( Usmani).
Selama memerintah, Sultan dikenal sebagai sultan yang rendah hati dan tinggi toleransinya, yaitu membiarkan pemeluk agama lain menjalankan ibadah sesuai dengan kepercayaan masing-masing dan memperbaiki kembali tempat ibadah yang rusak setelah perang.
Selain itu, Beliau juga mendirikan beberapa Universitas. Dia juga mengundang para Ilmuwan dari Yunani dan Italia untuk berdiskusi.
Dalam bidang pemerintahan Sultan mehmed II juga bisa dikatakan sebagai pembaharu. Dia Sultan pertama yang mengkodifiksikan hukum kriminal dan konstitusi jauh sebelum sultan Sulaiman.
Keberhasilan Sultan Mehmed II dalam membunuh Dracula
Satu hal lagi yang selama ini belum dikenal adalah peranan Sultan Mehmed II dalam mengakhiri kekejaman Dracula, seorang Pangeran dari Wallachia yang terkenal karena kekejamannya. Dua kali Sultan Mehmed II mengerahkan pasukannya untuk menangkap Dracula. Pada serangan pertama Dracula bisa melarikan diri, tapi pada serangan kedua akhirnya Dracula terbunuh tidak jauh dari Danau Snagov. Keberhasilan Sultan Mehmed II dalam membunuh Dracula inilah yang digelapakan oleh bangsa Barat. Mereka Bangsa Barat berusaha agar sosok Sultan Mehmed II (Muhammad al-Fatih) semakin hilang. Maka ketika sosok Dracula diangkat oleh bangsa Barat sosok sultan Mehmed II tidak disebut-sebut. Inilah yang dinamakan dengan Penjajahan sejarah !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
Sekian Sejarah singkatnya, semoga anda dapat memahami keadaan yang sebenarnya!!. Selamat membaca.
bagian 2 | baca disini.
bagian 2 | baca disini.
0 comments:
Post a Comment
Kritik & Saran Anda sangat Saya Butuhkan.. Silahkan berkomentar dengan Bahasa yang Sopan. Komentar tidak boleh mengandung unsur pornografi, atau link hidup. Terima kasih.