Klik gambar untuk memperbesar
REVIEW BUKU ~ Setelah lama mencari dan menunggu kedatangan buku ini, alhamdulillah kini saya punya dan sudah mendapatkan bukunya. Untuk berbagi ilmu mengenai isi kedua buku tersebut, di sini saya akan men-share nya kepada Anda semua, bagaimana seluk beluk kedua isi buku tersebut, dan pembahasan yang paling utama adalah, perbedaan antara buku khilafah: In Progress yang merupakan keluaran yang pertama, dan Khilafah: Remake yang merupakan keluaran terbaru dan sama-sama ditulis oleh Ustadz Felix Y. Siauw. Oke, silahkan di simak.
SINOPSIS BUKU
Islam adalah agama yang sempurna, paripurna, dan menyeluruh. Namun kesempurnaan Islam belum mewujud dalam kehidupan apapun kondisinya. Baik secara Individual, secara masyarakat ataupun negara.
Kaum muslim terpuruk di segala bidang kehidupan, baik ekonomi, peradilan, pendidikan, keamanan dan selainnya. Sehingga nama Islam secara keseluruhan menjadi buruk persepsinya.
Sekarang, tidak tertinggal pada kaum Muslim kecuali anggapan teroris, penyebar agama dengan pedang ataupun pecinta anarkisme. Padahal pada satu masa kaum Muslim pernah menguasai 20.000.000 km2 dalam suatu pemerintahan, satu kepemimpinan, satu bendera, dan satu komando.
Pada saat itu kaum Muslim memimpin di segala bidang. Penemu paling awal di dunia sains, matematika, dan kesehatan. Pelopor di bidang astronomi, bidang dan fisika, serta ahli di bidang sastra dan bahasa. Dan pastinya pemimpin di bidang militer.
Kurang lebih 100 tahun kejayaan itu hilang dan sudah banyak usaha untuk mengebalikannya. Hanya saja banyak yang belum memahami, bahwa kejayaan itu terjadi saat masa diterapkannya Syariah dan Khilafah.
Klik gambar untuk memperbesar
APA ITU KHILAFAH ?
MAKNA
Khilafah menurut makna bahasa merupakan mashdar dari fi’il Madhi khalafa, yang berarti: menggantikan atau menempati tempatnya, menurut imam Ath-Thabari makna bahasa inilah yang menjadikan alasan mengapa penguasa tertinggi Islam disebut sebagai Khalifah. Yaitu, karena dia menggantikan penguasa sebelumnya. [Khilafah: Remake hal.197]
DAFTAR PARA KHALIFAH
Klik gambar untuk memperbesar
Klik gambar untuk memperbesar
PENUTURAN BAHASA dan DESAIN BUKU
Klik gambar untuk memperbesar
Berbeda halnya dengan buku-buku sejarah lainnya yang pastinya banyak berisi tulisan, dengan font yang lumayan kecil, spasi yang begitu rapat, serta ilustrasi yang kurang menarik, atau bahkan tidak ada ilustrasinya. tetapi, di buku dengan 296 halaman ini, Anda akan menemukan banyak perbedaan yang sangat mencolok dengan buku-buku sejarah pada umumnya. Anda akan diajak berselancar dalam sejarah Islam yang tidak akan memusingkan serta membosankan anda, karena desainnya yang full colour, bahkan menurut saya ilustrasi grafisnya hampir ada di setiap halaman.
Buku dengan desain Cover hitam bertuliskan “La ilaha illallah muhammad ar-rasulullah” ini diawali dengan menuturkan tiga sejarah episode dunia, yaitu Peradaban Persia, Peradaban Romawi, dan kemudian Peradaban islam. Sangat manis untuk dijadikan sebagai pembuka.
BUKAN HANYA MELUKISKAN TINTA EMAS…
Hadis Imam Ahmad juga diriwayatkan oleh Baihaqi dari Nu'man Bin Basyir;
Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda:
Masa kenabian itu ada di tengah-tengah kalian, adanya atas kehendak Allah, kemudian Allah mengangkatnya apabila Dia menghendaki untuk mengangkatnya.Selanjutnya adalah masa Khilafah yang mengikuti jejak kenabian (Khilafah ’ala minhaj an-nubuwwah), adanya atas kehendak Allah, kemudian Allah mengangkatnya apabila Dia menghendaki untuk mengangkatnya.Selanjutnya masa kerajaan yang menggigit (Mulkan ’Adhan), adanya atas kehendak Allah, kemudian Allah mengangkatnya apabila Dia menghendaki untuk mengangkatnya.Setelah itu, masa kerajaan yang menyombong (Mulkan Jabariyyan), adanya atas kehendak Allah, kemudian Allah mengangkatnya apabila Dia menghendaki untuk mengangkatnya.Selanjutnya adalah masa Khilafah yang mengikuti jejak kenabian (Khilafah ’ala minhaj an-nubuwwah). Kemudian beliau (Nabi) diam.”[HR Ahmad dan Baihaqi dari Nuâman bin Basyir dari Hudzaifah]
Umat Islam tentu saja harus meyakini setiap apa yang Allah firmankan dan Rasulullah sabdakan. Merujuk pada sabda Rasulullah di atas, sudah sepatutnya kita umat Islam meyakininya dengan kuat dan optimis, serta turut memperjuangkan bangkitnya Umat Islam dan menegakkan kembali Khilafah ‘ala minhaj an-nubuwwah.
Buku ini tidak hanya melukiskan “Tinta Emas” dalam sejarah Islam berikut dengan romantisme sejarahnya, akan tetapi kita juga dipersiapkan, bagaimana sikap dan apa yang harus di lakukan umat ini untuk mempersiapkan apa yang rasul sebutkan dalam sabdanya, menjadi bagian untuk menegakkan Khilafah islamiyyah, yang menyebarkan rahmat bagi seluruh Alam dan mengangkat umat muslim dari keterpurukan.
Semua peradaban tentu memiliki masa/kurun waktu, dan suatu saat peradaban yang berkiblat kepada “barat” ini suatu saat pasti akan runtuh.
SEMANGAT DALAM BERJUANG
Ini yang saya rasakan saat membaca buku ini. Kata-kata di dalamnya bukan hanya penuturan dan narasi yang semata-mata menjelaskan, tetapi juga memberikan rasa untuk “take action”.
Dalam halaman 274-279, di sana ada tahapan-tahapan apa yang harus kita lakukan, dan tentu saja, jika saya ceritakan isinya di sini, tentu nanti tidak akan menarik. Silahkan di baca sendiri ya.
PENGGAMBARAN SYARI’AT ISLAM
Semua manusia tentu memahami, bahwa Allah tidak akan menurunkan syari’at atau kewajibannya kepada manusia melebihi kemampuan yanga pada manusia, sehingga apapun yang Allah turunkan kepada umat manusia pastilah sanggup manusia untuk menjalani dan memikulnya.
Dan tentu saja, dalam menjalankan hukum-hukum Allah (Syari’at), tidak boleh ada kata kompromi. Kita harus menjalankannya secara kaffah (keseluruhan), tanpa pilih-pilih. Allah melarang kita berbuat seperti apa yang orang-orang Yahudi perbuat, yakni mengambil hukum yang mereka suka, sedangkan hukum-hukum Allah yang lain mereka tinggalkan.
Sebagai contoh yang saya ambil dalam buku Khilafah ini, dan sekarang memang sedang terjadi, yakni kita semua ketahui bahwa negara kita ini tidak menerapkan Syari’at. apakah itu boleh? Tentu saja jawabannya tidak boleh. kebanyakan kita sekarang pilih-pilih terhadap hukum Allah. Kita beriman dan menjalankan di beberapa ayat, dan ingkar terhadap ayat-ayat lainnya.
Untuk beberapa wanita misalnya, mereka selalu memakai pakaian yang sopan dan tertutup, serta berkerudung, berjilbab, dan berhijab saat memasuki masjid, khusyu’ sekali mereka saat menghadap Rabb dan Ilahnya. tetapi, lihatlah saat mereka keluar, kembali melepas hijabnya, dan berpakaian yang tidak layak dan tentu saja menyalahi syari’at Islam. Telah berkembang sekarang, bahwa kebanyakan dari kita menganggap Allah hanya lihat di Masjid!!, sedangkan di tempat lain, mereka merasa aman dari-Nya. Padahal, sungguh, Allah Maha Melihat, Maha Segalanya.
MENGKAJI ISLAM DENGAN KELOMPOK YANG MANA ?
Di dalam kedua buku khilafah yang ustadz Felix tulis, kita di ajak untuk sama-sama berdakwah kepada umat Islam. Di dalam buku itu jugalah, ustadz menarik sebuah pertanyaan yang unik, “Mengkaji Islam dengan Kelompok yang mana?”. Lalu, ustadz pun langsung menjawabnya, selama kelompok gerakan Islam tersebut melaksanakan perintah Allah dalam QS. Ali-Imran ayat 104 itu, maka mereka Insya Allah kelompok atau gerakan yang benar, maka kita wajib menggabungkan diri di dalamnya. [Hal.278]
Sebenarnya ada sambungannya lagi yang tentu saja sangat menarik untuk saya tuliskan. tetapi, demi penasarannya Anda dengan bahasan selanjutnya mengenai pertanyaan ini, maka saya urungkan untuk menulis, hehe. Silahkan langsung membaca bukunya ya.
PERBEDAAN BUKU KHILAFAH: In Progress dengan buku KHILAFAH: Remake
Klik gambar untuk memperbesar
Di akhir pembahasan buku, ingin saya jelaskan sedikit di sini, perbedaan antara Buku Khilafah yang pertama dan yang kedua.
Sebenarnya, ada sebab di balik ustadz Felix dan redaksi Al-Fatih Press membuat dan mendesain ulang buku ini, anda dapat membacanya pada link di bawah ini.
http://pengetahuan-inspirasi.blogspot.com/2014/11/buku-terbaru-ustadz-felix-siauw.html
Tetapi, secara garis besar, Isinya tiada berubah, tetapi ada beberapa penambahan chapter di dalamnya yang memperkaya isi buku, serta desain cover maupun isi yang dirombak 100 % , sehingga benar-benar berbeda buku khilafah: remake ini dengan pendahulunya, yaitu buku khilafah: in progress.
Sekian dulu review mengenai bukunya, semoga bermanfaat, salam pengetahuan yang menginspirasi.\Admin
subhaanallaah
ReplyDeleteInsya Allah, para mujahidin mampu kembali menciptakan negara yang
ReplyDeletebeasaskan syariat islam di bawah naungan khilafah islamiyah. amin
agar umat islam bisa hidup dengan damai. insya allah
http://transparan.id
apa buku tsb sudah terbaca smua..
ReplyDeletekalo boleh disumbangkan ke saya ya hehe.. soalnya saya cari2 sudah kosong bukunya. sudah tidak terbit lg.. pdahal pngen tau isi buku tersebut.. terima kasih
ini td fb saya
Deletehttps://www.facebook.com/salimubett.salimubett.79
trimakasih