“Ya, kami berdua adalah mahasiswa al-Azhar.”Kataku kepada polisi yang menggunakan bahasa arab tersebut.
“Kalau begitu, bisakah kalian kembali.. dan mengabarkan bahwa konflik di mesir ini sudah berakhir. Beritakan ke semua teman-teman kalian, dan bergegaslah untuk segera kembali ke al-Azhar.” Kata polisi tersebut sambil menyerahkan sebuah kertas resmi.
“Jika boleh saya bertanya, untuk apa kertas ini??” Tanya Farhan kepada polisi itu.
“Kertas ini merupakan tanda resmi, bahwa konflik di Mesir ini benar-benar berakhir.”kata polisi tersebut.
“Kalau begitu, terimakasih banyak. kami akan kembali dan akan memberitahukan berita ini ke semua teman-teman kami.”Kataku dengan penuh rasa gembira.
Aku dan Farhan pun cepat-cepat kembali meuju pos, dan sudah tidak sabar ingin memberitahukannya kepada semua teman-teman. Dan ketika sampai di pos, aku kaget.. melihat Jauhar ada di situ.
“Jo, kamu baik-baik saja kan??, kapan kamu kembali ke sini??”Tanyaku kepadanya dengan setengah tidak percaya. Begitu juga Farhan.
“Aku baik-baik saja.. dan baru setengah jam yang lalu aku datang kemari. Raga, kenapa kamu nggak jawab panggilan dari aku waktu 9 hari yang lalu itu ??!! kamu itu bisanya hanya membuat orang khawatir..”Kata Jauhar agak sedikit kesal terhadapku.
“Begini, pada saat itu.. situasi sangat-sangat kacau. disisi lain, aku juga tidak ingin menjawab panggilanmu karena keadaan Farhan yang saat itu sedang sakit karena tembakan peluru. Aku tidak ingin memberitahumu tentang kondisi Farhan, aku takut itu bisa membuatmu terus-terusan khawatir kepada kami. Ku harap, kamu dapat memaafkanku..”Kataku dengan rasa bersalah.
“Benarkah, jadi.. Farhan,.. tanganmu itu habis tertembak sebuah peluru !!!!??”Kata Jauhar dengan kaget.
“Bisa dikatakan begitu.. tapi, aku sangat senang bisa mendapatkan bekas luka jahitan ini, karena aku bisa mengingat semua yang selama ini telah aku lakukan untuk berjihad, dan juga aku bisa selalu mengingat kebersamaan kita sewaktu adanya konflik ini.” Kata Farhan.
“Aku benar-benar minta maaf kepada mu Jo. Dan untuk Farhan, aku juga minta maaf.. atas lukamu itu ya. Sekarang aku mulai berpikir, mungkin aku tidak ada gunanya menjadi sahabat kalian. Aku hanya bisa menyusahkan kalian berdua.”Kataku dengan penuh rasa penyesalan.
“Jangan berpikir begitu.. aku mengerti perasaanmu.. dan bagi kami, kamu selalu menjadi sahabat yang selalu kami butuhkan”kata Jauhar sambil tersenyum.
“Jadi, kamu memaafkanku..”tanya ku kepada Jauhar.
“sebelum kau bertanya, aku sudah memaafkanmu.”Kata Jauhar dengan bijak.
“Alhamdulillah.. kalau begitu, ayo kita umumkan isi surat ini, dan ajak semuanya keluar dari pos dan berbaris di depan, untuk memberitahukan adanya surat ini.”kataku kepada Jauhar dan Farhan dengan sangat senang.
“Oke.. ayo han, cepat”mereka berdua segera mengajak semua orang menuju ke depan. Dan beberapa menit kemudian, semuanya telah berkumpul di depan.
Setelah semua berkumpul, aku mulai membaca isi surat tersebut dengan menggunakan bahasa arab. Satu per satu kata-kata dan kalimat di dalamnya aku lontarkan dan aku katakan dengan rasa semangat. Dan akhirnya, semuanya pun menangis haru.. senang sekaligus terharu ternyata konflik ini bisa selesai juga. Semua merasa lega dengan adanya keputusan ini.. dan kita semua sujud syukur kepada Allah swt., yang telah memberikan kesabaran dan kekuatannya kepada kami semua.
Setelah membacakan surat itu, aku menghubungi pos-pos lainnya dengan mengantarkan surat kepada mereka yang di bawa oleh mahasiswa lainnya. Dan besok, kita akan pulang kembali ke al-Azhar.
*****
BERSAMBUNG
0 comments:
Post a Comment
Kritik & Saran Anda sangat Saya Butuhkan.. Silahkan berkomentar dengan Bahasa yang Sopan. Komentar tidak boleh mengandung unsur pornografi, atau link hidup. Terima kasih.