….dengan mudah.
Akhirnya, tesis dan penelitian yang kami buat sudah banyak. Hanya tinggal menyusunnya saja kembali. Kelompokku pun juga sepakat bahwa yang menyimpan hasil penelitian itu untuk sementara ini adalah Habib. Setelah itu, kami pun melaksanakan Shalat subuh berjamaah di halaman universitas. Sekalian tadabur alam.
***
Tidak terasa, 3 semester/1 setengah tahun sudah aku jalani bersama Farhan dan Jauhar di Universitasal-Azhar ini. Berbagai peristiwa telah banyak aku dan mereka lalui. Entah yang bahagia, ataupun yang sedih sekalipun. Tetapi, kesedihan pada tahun-tahun kemarin tidaklah sebanding dengan kesedihan pada saat ini. Sungguh, di tahun ajaran dimana kami sedang menuntut ilmu, disinilah banyak berbagai peristiwa yang sangat menyentuh hati. Mesir, khususnya pada Ibu kota Kairo, mengalami masalah internal didalamnya. Kami yang bukan orang asli timur tengah, juga merasakan konflik internal disini. Bahkan, konflik internal yang awalnya hanya perang dingin kini menjadi memanas. Banyak sekali pertumpahan darah yang terjadi pada tahun ini. Beberapa Mahasiswa Senior jurusan Kedokteran pun diturunkan untuk menjadi pasukan bantuan tenaga medis. Tidak jarang, dari mereka yang terjun ketengah-tengah konflik, ikut merasakan dan menjadi korban. Aku, Farhan, dan Jauhar, hanya bisa duduk melompong melihat berita tersebut di televisi dari asrama. Kami para Mahasiswa yang berasal dari luar Timur Tengah, dilarang terjun dalam ‘pendinginan’ konflik ini, termasuk menjadi tenaga medis pun dilarang. Ini dikarenakan kami tidak mempunyai hak ikut campur atas persoalan internal Negara Mesir.
Tidak hanya di Mesir yang sedang terjadi Konflik. Di Damaskus, Suriah pun juga sedang mengalami Konflik. Tahun ini agaknya memang tahun yang sangat sedih.
Tetapi, disisi lain, kami para Mahasiswa non Timur Tengah disini merasa bersalah jika tidak ikut terjun dalam konflik ini. Kami tidak bisa, hanya duduk diam melihat terjadinya pertumpahan darah dimana-mana. Banyak dari kami yang siap mati terjun ke medan konflik, demi redanya konflik internal ini.
Pada 02 Agustus 2013, Kami para Mahasiswa Non-Timur Tengah mengadakan konferensi tertutup di Universitas al-Azhar. Aku, Farhan, dan Jauhar pun termasuk orang yang harus mengikuti konferensi ini. Karena kami bertiga termasuk mahasiswa yang bukan berasal dari Timur Tengah.
“Gimana Han, Jo,… Kalian siap????”Tanyaku pada mereka berdua.
“Kami berdua siap, bagaimana denganmu??”
“Aku siap. Membantu yang hak dan melawan yang batil. Ayo, kita harus bersiap.” Jawabku kepada mereka.
Kami bertiga pun segera menuju Aula Konfernsi di lantai 4. Disana sudah terlihat banyak Mahasiswa yang berkumpul dan duduk mengitari meja bundar raksasa yang berada di tengah. Mahasiswa non-Timur Tengah di al-Azhar hanya berjumlah 4020 dari jumlah total 10590. Pada konferensi kali ini, Setiap Mahasiswa di bagi dalam kelompok berdasarkan kewarganegaraan. Dan Aku, Farhan, dan Jauhar pun berada di Kelompok kewarganegaraan Indonesia yang jumlah mahasiswanya hanya 15 orang dalam satu kelompok. Kami bertiga termasuk angkatan yang paling muda dalam kelompok ini. Dan 12 orang lainnya merupakan mahasiswa senior yang berasal dari Indonesia. Rata-rata mereka sudah semester 7
bersambung | Maaf, bag.8 memuat hanya sedikit cerita.
0 comments:
Post a Comment
Kritik & Saran Anda sangat Saya Butuhkan.. Silahkan berkomentar dengan Bahasa yang Sopan. Komentar tidak boleh mengandung unsur pornografi, atau link hidup. Terima kasih.