Terkoyaknya batin ini
Ketika melihat darah seperti air dalam kolam
ketika melihat tangan dan kaki terlepas dari tempatnya
ketika melihat kepala mungkin sudah tidak ada pada lehernya
Ya Allah..,
Sungguh aku sangat hina
ketika para mujahidin terus mengharap kemuliaan dari-Mu
Diriku di sini malah berderai terus menerus dalam maksiat
Apa yang bisa kuperbuat lagi?
Di tangan mereka kekuatan-kekuatan berkumpul
Senjata yang mereka pegang dengan erat,
se-erat rasa sayang dan cinta mereka terhadap saudara seiman
Barisan mereka kokoh layaknya tembok yang tidak dapat dihalau
Cahaya-cahaya berkumpul memenuhi hati mereka
Mereka bukan penonton, mereka adalah pemeran
Mereka ikhlas terbunuh, mereka tak takut darah mereka bercecer tumpah
Mereka sudah biasa mendapatkan lesatan pedang di kulit mereka
dan mendapatkan peluru bersarang dalam tubuhnya
Tapi mereka tidak akan bersikap biasa terhadap musuh yang zhalim
terhadap musuh yang telah menzhalimi saudaranya seiman
mereka akan memerangi yang memerangi
Dan menolong yang beriman
Malu lah aku ini kepada mereka, terlebih kepada Allahu Rabbi wa Ilahi
Apa yang bisa kuperbuat di sini? Bertanyalah aku pada diriku yang hina ini
Setiap detik kenyamanan nafas yang diberi ini, malah kugunakan untuk bermaksiat
Setiap detik kesulitan untuk hidup yang ada pada mereka,
terus mereka gunakan untuk menegakkan tauhid
terus mereka gunakan untuk melindungi mereka yang terzhalimi
terus mereka gunakan untuk fisabilillah
Perang, perang, dan perang, siapa yang senang perang?
Mereka yang berada di medan jihad pun berkata, ini situasi yang sulit yang tidak membuat senyum terpancar
Tapi orang-orang zhalim itulah yang memulai
orang-orang kafir itulah yang memulai
orang-orang sesat itulah yang memulai
sehingga melawan mereka sudah tidak berat lagi bagi kami..
sehingga kewajiban kami adalah memerangi mereka pula, karena merekalah yang memulai secara kejahatan, kekejaman, dan berbagai tipu daya setan
Perempuan-perempuan lari kesana kemari
membawa berbagai obat medis
mengobati para mujahidin yang terluka di segala sisi
Sedang yang lelaki ada di depan barisan untuk memerangi yang kuffar
Istri-istri mereka melepas suami-suami mereka
Para Ibu melepas anak-anak lelaki mereka
tangis tidak terlihat karena do'a telah memenuhi langit setiap harinya
Hingga ada yang syahid, adapula yang memperoleh kemenangan
Terus menerus begitu, lelah pun tak jadi keluhan
Beratapkan langit di musim dingin maupun panas timur tengah
tak jadi alasan berdiam tak berjaga
Itulah mereka para mujahidin
bersama mujahid dan mujahidah Semoga Keselamatan dan rahmat Allah atas kalian.
Sekali lagi, Malu lah aku ini kepada mereka, terlebih kepada Allahu Rabbi wa Ilahi
Yang terus-terusan begini sepanjang hari, sementara mereka terus berjuang..
Ketika melihat para mujahidin
Bertatap-tatapan dengan musuh di medan perang
Diri ini masih terus bermaksiat
sementara yang di medan perang terus mengharap kemuliaan dari-Nya.
#UntukmuParaMujahidin
Akhukum, @RagaAdiN
0 comments:
Post a Comment
Kritik & Saran Anda sangat Saya Butuhkan.. Silahkan berkomentar dengan Bahasa yang Sopan. Komentar tidak boleh mengandung unsur pornografi, atau link hidup. Terima kasih.