Terasa hembusan angin dari kejauhan
Terdengar lantunan dzikir dari hati yang tenang
semua menggema, hingga satu waktu tiba
saat itu semua bersatu, kemudian berbaris, dari pantai kembali ke pantai
membentuk layaknya bangunan tembok yang kokoh dan menjulang tinggi
Para Ilmuwan turut bergabung
para warga sipil turun menyambung
Para pandai besi pun terus mendayung
semua ikut dalam barisan nubuwwah
semua hadir dalam seruan jihad dan dakwah
Semua saat itu tersenyum
Menanti kemenangan yang penuh hikmah
Atau menanti kematian yang sungguh indah
Mereka terus bergerak, dengan gesit, dengan cekatan
Melewati gurun yang panas
Melewati salju yang dingin
Melewati samudera nan deras
juga melewati semua hembusan angin
Istirahat hanya untuk merehatkan kelopak mata mereka
Namun, dalam tidur mereka
Allah yang selalu mereka pikirkan
Dzikir yang selalu membasahi semua lisan
Allah tak luput dari hati dan pikiran mereka
Mereka yakin kepada Allah dan rasul-Nya
Mereka berpegang teguh kepada Al-Qur’an dan As-Sunnah
Bagi mereka firman Allah adalah perintah tertinggi tak tertandingi
Dan bagi mereka sabda rasul adalah penguat janji Ilahi
keyakinan adalah sebaik-baik pelindung dan pendingin hati mereka
semangat mereka tidak pernah padam
Sekalipun pedang dan panah musuh menembus tubuh mereka
Mereka tetap tersenyum, terus berjuang
Selangkah lagi mereka dapatkan kemenangan
Atau, selangkah lagi mereka menuju surga-Nya
Allahu Akbar menyeruak ke langit-langit bumi
Syahadat menembus awan-awan angkasa
Semua menghela nafas, saling berkonsentrasi
Melindungi umat, dan menyadarkan lawan
Semua terus bergerak, hingga terdengar seretan baju besi mereka