Setelah 7 hari bosan ada di penginapan dengan tidak melakukan banyak hal, akhirnya aku bersama teman-teman mahasiswa lainnya menuju puncak akhir dari study banding kali ini. Kunjungan yang sudah lama kami tunggu, Yaitu ke NASA.
Kami semua para Mahasiswa tentu saja mempersiapkan diri untuk menuju ke tempat para ilmuwan dunia ini. Dalam bayanganku pasti disana sungguh tempat yang sangat menakjubkan sekali.
Seperti biasa saat sebelum berangkat, Aku dan Mahasiswa lainnya berkumpul terlebih dahulu, kemudian berangkat bersama. Kali ini kami semua berangkat sesudah Shalat Subuh. Karena perjalanan menuju NASA dari penginapan memakan waktu sekitar 2 jam, maka kami memutuskan untuk pergi pada waktu subuh dengan mengendarai bis.
“Med, aku sudah tidak sabar lagi.. ingin melihat betaba canggihnya peralatan yang ada di sana..”Kataku dengan gembira.
“Kamu benar sekali. Aku juga berpikir demikian. Selain itu, kunjungan terakhir ini juga merupakan bahan skripsi kita nanti yang paling mendominasi. Jadi kita harus manfaatkan waktu 8 jam di NASA dengan baik. Harus pasang mata dan telinga dengan tajam dan akurat.. hehe..”Kata Ahmed.
“Benar sekali itu med..”Kataku sambil tertawa.
Di tengah perjalanan menuju NASA, kami asik bermain tebak kata. Dan hal ini membuat perjalanan sangat tambah menyenangkan. Seisi bis semuanya saling tertawa bahagia, dan gembira.
Sekitar setengah jam sebelum sampai di tempat yang dituju, Pak Ghazali, Dosen Astronomi kami memberi penjelasan sekiranya saat kami semua tiba di NASA nanti. Sangat banyak sekali yang beliau jelaskan. Kami semua mendengarkannya dengan tenang dan sangat konsentrasi.
Dan 30 menit kemudian, kami sampai di Gerbang depan pintu masuk menuju NASA. Waduuhh, SubhanALLAH, sangat besar sekali gapura dan pintu masuknya, bagaimana dengan isinya.
Kami semua pun turun dari bis, dan disambut dengan hangat oleh para Ilmuwan NASA. Haduuh, pokonya perasaanku nggak bisa diungkapkan dengan kata-kata deh.. Indah banget.. megah, dan besar sekali. Nggak nyangka bisa berjabat tangan dengan Para Ilmuwan dunia, terlepas dari apapun agama yang mereka peluk, aku melihat mereka sangat mengagumkan.
Kami semua saling berjabat tangan kepada beberapa Ilmuwan yang secara khusus menyambut kami. Mereka tersenyum melihat kami semua. Dan satu hal yang aku bingung adalah, ada seorang Ilmuwan yang terus melihat kepadaku. Aku merasa dia tidak asing melihat wajahku, tapi aku sama sekali tak mengenalnya. Siapa dia sebenarnya.
Setelah itupun kami dipersilahkan untuk masuk ke dalam gedung raksasa NASA itu. Tentu saja, kami tidak langsung berkeliling, terlebih dahulu kami duduk untuk mengikuti rangkaian acara sambutan dan yang lainnya.
Setelah acara sambutan selesai disampaikan oleh Kepala NASA, kami semua dipersilahkan mengeluarkan catatan untuk mencatat apa-apa saja yang diperlukan untuk dicatat.
1 Ilmuwan akan mengawasi dan memandu 5-7 mahasiswa untuk berkeliling di NASA dan mengunjungi setiap sudut yang ada di NASA. Tentu saja, Gedung 30 Lantai itu tidak semua kami kunjungi, karena itu pasti melelahkan.
Dan benar saja, Ilmuwan yang melihat kepadaku tadi saat berjabat tangan, beliaulah yang memanduku, Ahmed, Samir, Nasri, Zain, Fatimah, dan Zahra. Sebelum memulai perjalanan, beliau bertanya kepadaku..
“Raga, Kamu masih ingat tidak dengan saya?”Katanya dalam bahasa Inggris. deg, hatiku langsung deg-degan dan mencoba mengingat siapa beliau, tapi aku tidak ingat.
“Maaf Pak, saya benar-benar tidak tahu siapa Anda. Yang saya tahu.. Bapak adalah seorang Ilmuwan NASA yang sudah pasti ilmunya melebihi kami.”Kataku dengan rendah hati.
“Ini saya, Yusuf Islam. Karena kamulah saya selamat dan memeluk Islam.”Katanya dengan memegang pundakku.
“ALhamdulillah Ya Allah. Ta..tapi kapan?, saya tidak tahu itu. Maaf sekali Pak, tapi saya benar-benar lupa.”Kataku dengan rasa yang sangat bersalah dan sambil minta maaf.
“Maafkan saya Raga, saya hanya bercanda. Tentu saja kamu tidak mengetahui siapa saya. Tapi, melalui kamulah saya mendapatkan hidayah. Nanti saja kita lanjutkan ceritanya.”Kata Beliau kepadaku.
“Baiklah Pak, sebelumnya saya sangat minta maaf sekali”Kataku sambil tertunduk.
“Tidak apa, kamu tidak bersalah. Oke.. ayo kita mulai perjalanannya”Kata Pak Yusuf kepada Kami semua. Dan kejadian ini membuat aku semakin penasaran tentang siapa Ilmuwan Yusuf sebenarnya.
Dalam perjalanan, kami dijelaskan banyak hal. Mulai dari bumi, hingga luar bumi atau ruang angkasa. Aku sangat kagum sekali. Beliau juga memberikan ilmu kepada kami tentang pembuatan simulasi planetarium. Sungguh, simulasi di planetarium itu sangat canggih sekali. Mereka menggambarkan posisi planet-planet dengan simulasi yang jelas. Bahkan dengan terstruktur dan sangat Indah dan menakjubkan.
Beliau juga mengajak kami untuk menuju laboratorium dimana teleskop hubble berada. Teleskop raksasa itulah yang membuat kami kagum.
“Ini adalah kerjaan saya sehari-hari, meneliti berbagai benda langit, mulai dari umur, dan dari segi lainnya”Kata Pak Yusuf kepada kami semua. Tentunya pakai Bahasa Inggris bicaranya.
Kamipun dipersilahkan untuk mencoba melihat ruang angkasa menggunakan teleskop hubble ini.
“SubhanAllah, Indah sekali ruang angkasa di sana.”Kataku dengan hati yang sangat kagum terhadap ciptaan-Nya.
Kamipun saling bergantian mencoba teleskop raksasa itu. Sungguh, pengalaman yang sangat melekat di pikiranku.
Bersambung.
0 comments:
Post a Comment
Kritik & Saran Anda sangat Saya Butuhkan.. Silahkan berkomentar dengan Bahasa yang Sopan. Komentar tidak boleh mengandung unsur pornografi, atau link hidup. Terima kasih.