Mari membaca, mari menulis dengan jujur, mari kita menyebarkan ilmu pengetahuan.. LETS START >>>

Thursday, 29 August 2013

Cerbung: Aku dan Mereka saat di Kairo Bag.11: Walking To the War

image Tidak terasa, hari esok pun datang. Aku, Jauhar, dan Farhan telah banyak mempersiapkan diri untuk hari bersejarah ini. Sungguh, kami sebagai mahasiswa biasa, hanya dapat membantu seadanya.

Kami pun memulai perjalanan tepat pukul 04.40 setelah shalat subuh dan berdzikir. Barisan paling depan diisi oleh mahasiswa asli berkewarganegaraan Mesir. Dan di belakangnya terdapat banyak mahasiswa non mesir. Ini dikarenakan mereka lebih mengenal keadaan internal negara mereka sendiri. Dan sejatinya, mahasiswa non-mesir disini hanya dapat membantu.

Pembagian kelompok didasarkan pada undian. ada empat buah macam undian yang nantinya dapat diambil. Macam-macam undian itu adalah, tenaga prasarana, tenaga bahan pangan, tenaga pengawas ibadah, dan tenaga konservasi.

Khusus untuk tenaga medis, tidak dimasukkan kedalam undian. Ini dikarenakan tugas ini tidak boleh dilakukan secara sembarangan dan hanya mahasiswa jurusan Kedokteran al-Azhar sajalah yang dapat melakukan tugas itu.

Pengambilan undian pun dimulai. kami semua masing-masing mendapatkan nomor urut untuk mendapatkan undian tersebut. Dan setelah lama menunggu, akhirnya datanglah giliranku. Di sambung dengan Farhan dan Jauhar. Akupun mengambil undian dari sebuah drum besar itu, kemudain diikuti pula oleh Farhan dan Jauhar. Kami bertiga pun langsung membukanya. Dan ternyata……, tidak kusangka.. di tengah puluhan ribu gulungan kertas itu, aku dapat bagian dalam tenaga konservasi, bersama dengan Farhan. Sedangkan Jauhar, mendapat bagian dalam tenaga pengawas ibadah.

“Bagaimana ini Raga, kita berdua terpisah dengan Johar.”Kata Farhan kepadaku.

“Sudahlah, kalian nggak usah khawatir. Sekarang aku sudah siap dan sudah berani. Lagian, tugas ini pas banget untuk aku. Aku bisa menenangkan mereka yang beribadah dengan bacaan al-Qur’an dariku. Aku baru saja mempelajari bagaiman cara membaca al-Qur’an yang difungsikan untuk menenangkan seseorang sebulan yang lalu saat ada pertemuan olah bahasa pada ekskul tahfidzul Qur’an. Nah, siapa tahu ilmuku ini bisa bermanfaat untuk mereka.” Kata Jauhar mencoba meyakinkan aku dan Farhan.

“Wah, beruntung banget kamu ikut ekskul itu Jo.. semoga kita selalu berada dalam lindungan-Nya. Nah, pesanku.. untuk saling berhubungan jarak jauh, ada baiknya kita menggunakan Headset Wifi Mode ini. Caranya, kamu aktifkan sinyal wifi pada headset ini setiap 30 menit sekali dengan cara menaikkan antenanya, dan cobalah berbicara melalui lubang kecil pada mic tersebut. karena sinyal wifi pada alat ini tidak begitu kuat, mungkin pesan yang kalian katakan akan sampai kurang lebih 3 menit setelahnya kepada penerima pesan. Ingat!!, aktifkan wifi 30 menit sekali agar jaringan wifinya tidak bertambah lemah. jangan sampai lupa mengaktifkannya. Gunakan jika dalam kepentingan mendesak. Jangan digunakan jika tidak perlu, karena baterai hanya bertahan hingga 100 kali penyampaian pesan. Kalian berdua mengerti kan?”Tanyaku kepada mereka.

“Oke, kami mengerti. Tapi.. dari mana kamu mendapatkan benda canggih ini.??”Tanya farhan kepadaku.

“Aku mendapatkan headset ini dari guru IPA teknologiku. pada waktu semester lalu, aku disuruh membuat sebuah alat yang digunakan dalam ilmu antariksa dan astronomi. Dan akupun membuat benda ini dengan referensi dari beliau yang berjudul ‘berhubungan antar astronot. Dengan sebuah headset’, dan akhirnya berhasil. Aku membuatnya masing-masing 5 buah. dan ternyata tanpa kusadari ilmu itu bermanfaat pada peristiwa ini.” Jelasku kepada mereka.

BERSAMBUNG

0 comments:

Post a Comment

Kritik & Saran Anda sangat Saya Butuhkan.. Silahkan berkomentar dengan Bahasa yang Sopan. Komentar tidak boleh mengandung unsur pornografi, atau link hidup. Terima kasih.