Mari membaca, mari menulis dengan jujur, mari kita menyebarkan ilmu pengetahuan.. LETS START >>>

Saturday, 14 March 2015

Untukmu, Para Mujahidin

surat-lama

Terasa hembusan angin dari kejauhan
Terdengar lantunan dzikir dari hati yang tenang
semua menggema, hingga satu waktu tiba
saat itu semua bersatu, kemudian berbaris, dari pantai kembali ke pantai
membentuk layaknya bangunan tembok yang kokoh dan menjulang tinggi

Para Ilmuwan turut bergabung
para warga sipil turun menyambung
Para pandai besi pun terus mendayung
semua ikut dalam barisan nubuwwah
semua hadir dalam seruan jihad dan dakwah

Semua saat itu tersenyum
Menanti kemenangan yang penuh hikmah
Atau menanti kematian yang sungguh indah
Mereka terus bergerak, dengan gesit, dengan cekatan
Melewati gurun yang panas
Melewati salju yang dingin
Melewati samudera nan deras
juga melewati semua hembusan angin

Istirahat hanya untuk merehatkan kelopak mata mereka
Namun, dalam tidur mereka
Allah yang selalu mereka pikirkan
Dzikir yang selalu membasahi semua lisan
Allah tak luput dari hati dan pikiran mereka

Mereka yakin kepada Allah dan rasul-Nya
Mereka berpegang teguh kepada Al-Qur’an dan As-Sunnah
Bagi mereka firman Allah adalah perintah tertinggi tak tertandingi
Dan bagi mereka sabda rasul adalah penguat janji Ilahi

keyakinan adalah sebaik-baik pelindung dan pendingin hati mereka
semangat mereka tidak pernah padam
Sekalipun pedang dan panah musuh menembus tubuh mereka
Mereka tetap tersenyum, terus berjuang
Selangkah lagi mereka dapatkan kemenangan
Atau, selangkah lagi mereka menuju surga-Nya
Allahu Akbar menyeruak ke langit-langit bumi
Syahadat menembus awan-awan angkasa
Semua menghela nafas, saling berkonsentrasi
Melindungi umat, dan menyadarkan lawan
Semua terus bergerak, hingga terdengar seretan baju besi mereka

Traaanggggg!!!!
Suara pedang telah berbunyi
tanda musuh tak mau taubat kepada sang Ilahi
Maka, semua saat itu kembali kepada perintah
untuk memerangi yang tak mau kembali
kepada Allah dan rasul-Nya
Langit terus menggema
Allahu Akbar…
Semua bersemangat, tiada takut tertusuk atau terseret lawan
Layaknya arus deras sungai, begitulah mereka
Semua turun untuk membebaskan suatu wilayah
dari kebengisan, kekejaman, dan ketidakadilan
menjadi adil, selamat, sejahtera…

Mereka itulah, para pendahulu kami
melintasi gunung-gunung dan sungai-sungai
menyeberangi benua dan samudera
untuk sebarkan rahmat ke seluruh alam semesta

Mujahidin

Akhukum, @RagaAdiN

0 comments:

Post a Comment

Kritik & Saran Anda sangat Saya Butuhkan.. Silahkan berkomentar dengan Bahasa yang Sopan. Komentar tidak boleh mengandung unsur pornografi, atau link hidup. Terima kasih.