Mari membaca, mari menulis dengan jujur, mari kita menyebarkan ilmu pengetahuan.. LETS START >>>

Sunday, 8 March 2015

Cerbung: Aku dan Mereka Saat di Kairo bag.37: Munajat

***
image

Malam pun tiba, tak terasa detik hanya terlintas seperti cepatnya mobil ferrari menyusuri jalan di bawah rembulan. Malam itu, aku dan teman-teman mahasiswa duduk di ruang berkumpul, dengan membawa Al-Qur’an, dan kemudian mengaji bersama. Ya Allah, lagi-lagi kami semua menitikan air mata saat itu. Membacanya sama seperti melegakan hati dan pikiran kami. Rasanya, kepala kami seperti disiram air es yang sangat sejuk dan segar.

Kemudian, setelah kami mengaji bersama, kami mengadakan kajian. Pada malam itu, yang berceramah adalah Yusuf. Saat itu, ia menyampaikan ceramah tentang semangat dan perjuangan dalam hidup. Aku benar-benar mengenal siapa Yusuf itu. Ya, dia merupakan salah seorang kawanku, yang terkenal pandai berdakwah. Subhanallah, penyampaiannya benar-benar masuk sekali ke dalam pikiran dan hati kami. Namun, di sisi lain ia memiliki keunikan, dia selalu memasukkan unsur candaan saat ia sedang menyampaikan ceramah, sehingga terkadang kami tertawa pula mendengarnya. Tetapi tentu saja, candaan yang disampaikan dalam hal yang positif.

Beberapa menit kemudian, adzan Isya’ pun terdengar. Tentu saja kami langsung menuju masjid di dekat asrama kami. Kami berjalan kaki saat itu. Semua keluar sambil menatap langit, Subhanallah, saat itu langit sangat terang sekali karena cahaya bulan dan bintang. Kami pun melihat fenomena supermoon saat itu, Subhanallah. Seakan, malam ini Allah menurunkan rahmatnya untuk menghibur kami, Syukron Ya Rabbi.

Setelah sampai di masjid, kami pun mengambil air wudhu dan kemudian shalat Isya’ berjamaah bersama warga distrik. Munajat malam itu benar-benar terasa indah.

“Aku berharap aku dan teman-teman dapat istiqamah di jalan Engkau Ya Allah Ya Rabbi Ya Ilahi, aamiin” Kataku dalam do’a.

Kemudian, setelah itu kamipun pulang. Dan kembali berkumpul di ruang tengah.

[Dalam bahasa arab] “Jangan lupa, kita akan ‘hidupkan malam’ pada malam nanti.” Kata Ahmed kepada kami.

[Dalam bahasa arab] “Alhamdulillah, kami setuju.” Jawab kami semua bersamaan.

Kami pun segera kembali ke kamar masing-masing untuk tidur, dan bangun ketika sepertiga malam terakhir itu telah muncul.

***
Tepat sekitar pukul 3 malam, aku bangun. Dan saat itu kulihat Ahmed masih terlelap tidur. Segera Ia ku bangunkan.

[Dalam bahasa arab] “Med, Ahmed. bangunlah..”Kataku sambil memukul pelan tubuhnya. Ia pun langsung bangun dan menatap jam.

[Dalam bahasa arab] “Alhamdulillah, masih jam 3. mari kita bangunkan teman-teman lainnya.” Ajaknya kepadaku.

“Tenang med, mereka sudah bangun lebih awal dari kita. Mari kita ambil air wudhu, shalat tahajjud dan bermunajat kepadanya.”Ajakku. Dia pun mengiyakan.

Malam itu adalah malam yang sangat indah. Seisi asrama seluruhnya men-sujudkan tubuh dan kepalanya, bermunajat kepada Rabb mereka.

“Semoga Allah memperkenankan do’a kami..” Bisikku dalam do’a.

BERSAMBUNG

0 comments:

Post a Comment

Kritik & Saran Anda sangat Saya Butuhkan.. Silahkan berkomentar dengan Bahasa yang Sopan. Komentar tidak boleh mengandung unsur pornografi, atau link hidup. Terima kasih.