Mari membaca, mari menulis dengan jujur, mari kita menyebarkan ilmu pengetahuan.. LETS START >>>

Tuesday, 16 December 2014

Renungan: Sahabat Saya Dia, Kamu?

image

Sahabat…, ya, sahabat merupakan seseorang yang sangat berarti dalam hidup seseorang. Sahabat itu selalu mengerti apa yang kita rasakan, dan merekalah yang ada dan senantiasa menolong kita dalam setiap duka kita. Mereka adalah seseorang yang berada dalam suka maupun duka kita, pendengar yang baik, dan penghibur dikala sedih, juga teman yang baik, asik, dan jujur jika diajak berbicara. Begitulah kata orang-orang, yang terdengar di telinga saya tatkala mereka ditanya atau membicarakan tentang makna sahabat.

Merujuk pada makna sahabat di atas, adakah ciri-ciri tersebut terdapat dalam diri manusia? Saya rasa ada, tetapi itu relatif. Mengapa saya katakan relatif di sini? karena dalam setiap makna sahabat di atas, tidak selamanya ada di dalam diri seorang sahabat. Kalaupun mereka (sahabat) mempunyai keseluruhan dalam makna di atas, pasti tidaklah komplit serta tidak kompleks.

Anda bingung? Tidak mengapa. Itu tandanya Anda hanya membaca ‘lewat’ saja tulisan saya di atas. Jika masih tetap bingung setelah membaca ulang kata-kata saya di atas, mari kita ambil sebuah contoh.

Misalnya, ada seorang anak yang mempunyai sahabat. Ia menganggap sahabatnya ini sangat baik padanya, ada ‘disetiap waktu dan hari-harinya’, selalu bersamanya tatkala suka maupun duka. Yang ingin saya tanyakan, apakah sahabatnya itu ada dalam 24 jam? apakah sahabatnya selalu ada dalam suka dan dukanya jika Ia tiba-tiba mengalami salah satu dari dua peristiwa tersebut? Apakah selalu ada di benaknya setiap saat? Apakah sahabatnya itu selalu memperhatikannya setiap saat? sekali lagi saya katakan, Apakah setiap saat? Apakah Ia ada di manapun ia memerlukannya? Tidak lain dan tidak bukan, jawabannya adalah mungkin iya mungkin tidak.

Mengapa saya jawab mungkin iya mungkin tidak? kembali ke kata-kata saya sebelumnya, hal itu relatif. Bukannya saya labil di sini, tapi memang itulah jawabannya.

Lalu, apakah ada jawaban “Ya” yang benar-benar pasti dan tanpa kerelatifan? tentu Ada!

Mari, saya ajak anda berpikir. Tahukah anda, ternyata ada yang benar-benar lebih dan lebih dari pada seseorang yang Anda anggap sahabat itu. Siapa Dia? Dia adalah yang mendampingi Anda tatkala anda berada di jalan kebaikan. Dia yang selalu marah dan murka tatkala Anda berbuat kejelekan. Dia yang selalu ada tatkala anda mengadukan masalah-masalah yang ada pada hidup Anda. Dia yang selalu siap melihat dan mendengar tangisan anda di setiap curhatan hati anda yang anda ceritakan. Dia yang menuntun Anda kepada jalan yang benar. Dia-lah yang ada di dalam hidup anda selama 24 jam non-stop, iya non-stop, sampai anda meninggalkan dunia ini. Dia yang selalu memperhatikan Anda dari kejauhan, Dia yang selalu tersenyum jika melihat Anda berbuat kebajikan. Dia yang selalu memberikan sesuatu untuk anda. Dia yang selalu ada dalam suka dan duka Anda. Dia yang ada di dalam setiap nafas, dan bahkan dalam setiap detak jantung Anda. Siapa Dia? begitu sempurnanya sifat-sifatnya, mewakili jawaban Ya untuk semua makna sahabat yang saya jelaskan sebelumnya.

PIKIRKANLAH, PIKIRKANLAH…

Saya tidak akan memberitahukan Anda, siapa yang saya maksud. pikirkanlah kata-kata saya, dan renungkanlah. Dia akan selalu mengingat anda jika Anda selalu mengingat Dia. Tidak seperti sahabat-sahabat lainnya, yang jika Anda ingat dia, belum tentu dia mengingat anda.

Seringkali kita tersangkut dalam duri yang menusuk dalam, tetapi hanya Dia yang dapat menolong dan mengobati kita. Apa yang ada padanya bisa menggetarkan hati kita.

PENASARAN dengan JAWABANNYA, saya sodorkan kepada masing-masing pemikiran Anda siapa Dia sebenarnya.

Sahabat saya “Dia”, Sahabatmu?

Jika anda memahami betul tulisan-tulisan saya ini seluruhnya, seharusnya anda tahu siapa sahabat saya. Siapa Dia. Tanpa harus bersusah payah bertanya kepada saya.

QUOTE PENUTUP untuk yang mempunyai sahabat manusia.

Dunia tidaklah seindah yang kita bayangkan, tanpa hadirnya sahabat. Hadirnya sahabat membuat hidup ini lebih berarti. Tetapi, di antara milyaran manusia, hanya di bawah 1% saja mungkin yang patut dijadikan sahabat pada masa kini. Kebanyakan orang mengira, sahabat untuk dunia saja sudah cukup. Padahal, sahabat untuk dunia dan akhirat, sungguh lebih baik. Berjuang dan berdakwah bersama di jalan-Nya. Bersama meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat. Sungguh, beruntung orang yang mendapatkan sahabat dunia dan akhirat.

Semoga bermanfaat, salam pengetahuan yang menginspirasi. Wallahu a’lam bishshowwab.

0 comments:

Post a Comment

Kritik & Saran Anda sangat Saya Butuhkan.. Silahkan berkomentar dengan Bahasa yang Sopan. Komentar tidak boleh mengandung unsur pornografi, atau link hidup. Terima kasih.