Cerbung: Aku dan Mereka saat di Kairo Bag.30: Cerita di bus

.. “Memang di Turki sangat mudah sekali menemukan makanan halal, sama seperti di negara kita dan mesir. Tapi, lain halnya saat aku di Amerika kemarin. Dalam satu deret toko penjual makanan, aku hanya menemukan seorang penjual muslim yang menjual makanan halal, itupun harganya lumayan mahal. Dan itupun sangat jarang sekali di jumpai. Tapi, karena aku dan teman-teman Astronomi tinggal di lokasi komunitas muslim Amerika, kami jadi lebih dimudahkan lagi dalam masalah makanan, alhamdulillah.”Tuturku kepada Farhan dan Jauhar.

“Sehingga, aku tidak bisa memberikan oleh-oleh berupa makanan kepada kalian. Disana aku hanya membeli ini (sambil memperlihatkan 30 buku yg terdapat di dalam koperku), jika kalian mau, silahkan pilih dan ambillah.”Tambahku.

“Wah, Koper sebesar ini hanya berisi buku?? banyak sekali yang kau beli..”Kata Farhan sambil melihat-lihat buku tersebut.

“Wah, Raga.. aku pilih ini saja..”Kata Jauhar kepadaku. Dia mengambil buku tentang hubungan antara ingatan dan penghapal Al-Qur’an. Sedangkan Farhan mengambil buku berjudul “ Element of knowledge” dan “Top 100 islamic singer”. Semuanya berbahasa inggris.

“Tapi Raga, bagaimana bisa kamu mendapakan buku-buku Islam di Amerika?”Tanya Jauhar.

“Jauhar, Islam di Amerika kini bertumbuh dengan pesat. Mereka banyak mendirikan toko buku tentang Islam dan mendirikan perpustakaan islami.”Jelasku kepada Jauhar.

Setelah itu, kami pun lanjut bercerita lagi.

“Oh iya. Han, bagaimana dengan Fatin? apakah kamu ada berfoto bersamanya?”Tanyaku lagi sambil tersenyum.

“Nggak sempat Raga. waktu itu aku pulang lebih awal. Foto pun tidak sempat, apalagi minta tanda tangan.”Kata Farhan dengan sesal.

“Tapi, aku sempat merekam konsernya, dan saaaangaaat ramai. aku nggak nyangka orang Turki antusias sekali menonton konsernya. Aku sangat senang, Fatin bisa menyanyikan lagu Arabic dan Turkish dengan sangat bagus. Apalagi dengan background Penari Sufi yang membuatku tambah kagum dengan konsernya. Benar-Benar baguus sekali.”Ceritanya dengan perasaan bahagia.

“Wah, mendengar ceritamu, sepertinya Fatin berkembang cukup pesat sekali ya dalam dunia musik dan entertainment. AKu jadi ingin melihatnya, nanti aku minta file rekamannya ya..”Kataku kepada Farhan. Farhan mengatakan “Siipp”

“Konsernya di Istanbul kan?”tanyaku lagi.

“Iya Raga..”jawab Farhan.

“Kalau aku malah sebaliknya, aku mendapatkan tanda tangan dan bisa berfoto sama Maher :D , ini dia fotonya (sambil memperlihatkan)”

“Wah, enaknya. coba aku bisa foto sama Fatin.”kata Farhan.

“Jo, gimana pesananku? ada kan?”tanyaku kepada Jauhar.

“Tenang ga, ini dia..”Kata Jauhar.

“Subhanallah, bagus sekali kamu mengambil gambar Hagia Sopia. Terus, ini fotomu dan Farhan di Rumeli Hisari? yang satunya di Anadolu hisari !!, ini pasti di laboratorium bahasa Ankara, wah,, aku iri denganmu Jo” Sambil memegang foto-fotonya dan melihatnya sambil berdo’a semoga suatu saat aku juga bisa kesana.

“Tapi, aku nggak mau kalah. Aku juga punya lho, wkwkwk”kataku sambil tersenyum, kemudian tertawa, dan membuat mereka penasaran. “ini dia, aku di lab simulasi planet NASA. Lalu ini foto aku bersama Michael Hart, penulis Buku ‘100 manusia berpengaruh sepanjang masa’ yang menempatkan Nabi Muhammad saw. di urutan pertama. Lalu, ini aku dan ahmed di depan perusahaan Micr*s*ft. Ini aku di depan gedung pemerintahan washington, dan ini foto kami semua mahasiswa astronomi dan komunitas muslim Amerika. Ini di Bandara Internasional Washington, lalu ini di Islamic Center of Amerika. ada ratusan foto lainnya lagi. Tapi aku paling banyak mengambil gambar di NASA.”Jelasku yang jelas-jelas membuat mereka iri.

Akhirnya tiba saatnya mereka turun.

“Raga, aku dan Jauhar duluan ya. Maaf kami hanya bisa kasih oleh-olehnya yang nggak seberapa itu. Assalamu’alaikum”Katanya dari luar bis. Lalu, aku mengeluarkan kepala melalu Jendela, dan menjawab salam mereka sambil melambaikan tangan.

BERSAMBUNG