Cerbung: Aku dan Mereka saat di Kairo bag.31: Istirahat panjang

Akhirnya, hanya tinggal aku dan 6 temanku lainnya di dalam bus. Aku tidak satu bus dengan Ahmed, karena sebelum kembali ke Asrama Ahmed harus mampir ke rumah dosen ustadz Fatih untuk memberikan surat permohonan maaf atas tidak ikutnya dia dalam salah satu rangkaian perjalanan study tour di Amerika kemarin.

21 menit kemudian, kamipun sampai di Asrama. Ah, bagaimana ya dengan kondisi kamarku.., aku sangat penasaran sekali. Kangen dengan tempat tidur dan suasana berkumpul di Asrama.

[Dalam bahasa Arab] “Salman, aku sungguh rindu sekali dengan bangunan ini, padahal hanya sebulan saja kita meninggalkannya..”

[Dalam bahasa Arab] “Kau benaaarr, sekali. Akupun sangat rindu Asrama kita ini raga.” katanya dengan segera membuka pintu Asrama. Dan kamipun semua masuk ke dalam.

“This Time for rest..”kata Hamzah sambil menahan kantuk. Sungguh.., kami semua benar-benar lelah mengantuk atas perjalanan ini. Kami semua pun menuju ke kamar masing-masing, dan tidak lupa saling mengucap salam.

Sebelum beristirahat, akupun mandi terlebih dahulu untuk menghilangkan penat. Setelah shalat maghrib berjamaah bersama teman-teman mahasiswa lainnya, barulah kami semua berniat tidur. Tapi, pada akhirnya kami semua tidak bisa tidur, dan kembali bersenda gurau di ruang tengah. Hahah, sungguh sangat ramai sekali pada saat itu. Kami kembali saling bersenda gurau di ruang tengah itu lagi, semenjak ruangan ini hampa selama 1 bulan karena study tour kemarin.

Azan Isya’ pun berkumandang, dan kami kembali ke masjid untuk shalat berjama’ah. Kemudian kami kembali ke Asrama, dan untuk yang kedua kalinya kami benar-benar berniat tidur. Dan akhirnya, semua temanku pun tertidur pulas. Hanya aku seorang diri yang masih duduk di depan layar laptop yang tentunya masih menyala. Mencoba menyusun bahan skripsi yang aku dapatkan, kemudian menelaah nya untuk lebih lanjut.

Dalam keheningan malam, sekitar pukul 11 malam, seseorang mengucap salam dari luar asrama. Akupun segera menjawab kembali salamnya. Kemudian berlari turun ke lantai bawah untuk membukakan pintu. Dan kemudian ia pun masuk.

“Ahmed?!, lama sekali kamu, baru tiba jam segini.”kataku dengan heran.

“Haduh, Masya Allah.. Ini hari yang melelahkan. Kau tahu, aku ketinggalan dua bus tadi. Untunglah, ada bus terakhir yang menuju distrik 6, lalu akupun terpaksa naik itu, karena bus yang menuju asrama kita sudah off sejak jam 9 malam.”Jelasnya dengan panjang lebar. Terlihat kantung matanya yang mulai menghitam karena kantuk yang luar biasa.

“Ya sudah, kita lanjutkan saja besok ceritanya. Istirahatlah..”kataku.

“Oke, terimakasih ga. Kenapa kamu belum tidur? sedangkan teman-teman yang lain sudah tidur semua..”tanyanya.

“Oh, aku sedang menyusun dan menelaah bahan-bahan skripsiku. Lagipula, aku juga belum mengantuk, hehe..”Jelasku.

“Ya sudah, aku istirahat dulu ya. Kaki ini seakan rasanya seperti patah saja. Capeekk banget.”Kata Ahmed.

“Mari, kubantu membawa tas dan kopermu”Tuturku sambil membawa barang-barang Ahmed. Ia sangat berterimakasih kepadaku. Setelah itu, aku kembali ke kamar dan mulai duduk kembali di hadapan laptop yang penuh dengan tugas-tugas yang mulai membuatku merasa semakin lelah. Walau begitu, semangat ini masih terasa. 1 bulan saja waktuku menyusun skripsi ini.

Tepat jam 12 malam, akupun beranjak ke ranjang, dan mulai mengistirahatkan tubuh ini. Krak, suara sendiku seakan mengajak untuk berbaring. Dan malam ini pun malam yang lelap untuk semua.

BERSAMBUNG