Mari membaca, mari menulis dengan jujur, mari kita menyebarkan ilmu pengetahuan.. LETS START >>>

Sunday, 12 January 2014

Cerbung: Aku dan Mereka saat di Kairo bag.24: Sebuah Surat

image Tidak terasa, sudah 6 hari aku di Amerika. Aku menjalani hari-hari dengan sangat senang sekali. Ya, meskipun banyak tugas yang menumpuk.

Akupun melihat jadwal untuk esok hari, dan esok hari di dalam jadwal tidak kutemukan perjalanan apa pun. Akupun sangat senang sekali. Saat itu aku juga sedang memikirkan sesuatu, tapi aku lupa.. apa yang sedang aku pikirkan.

Beberapa menit kemudian aku pun ingat, besok adalah hari di mana konser Maher Zain di laksanakan !!!, tepat tanggal 20 Desember. Haduh, aku sangat bingung sekali.. aku baru ingat hari ini kalau besok adalah konsernya, sedangkan tiket konser itu pasti sudah habis terjual.

Akhirnya aku bingung, dan sangat takut untuk tidak bisa menonton konser itu.

Tiba-tiba, ada seseorang mengetuk pintu dari luar.

“Good morning, sir”kata orang itu yang ternyata dia adalah tukang pos.

[Dalam Bahasa Inggris] “there is a letter for you.” Kata tukang pos tadi.

“Ok, thank you sir..”.

“Your welcome.”Kata tukang pos itu, kemudian Ia pun pergi dengan sepedanya.

“Siapa yang memberiku surat saat di Amerika, aneh sekali..”Kata Batinku. Aku pun menatap surat itu, dan belum kubuka sama sekali. Ku lihat sisi depan dan belakang surat itu. di situ tertulis dengan jelas namaku, ‘ for Raga Adi Nurrohman’ dan dengan alamat yang benar.

Akupun membuka surat itu. Dan Masya Allah, tidak kusangka.. isinya adalah satu tiket konser Maher Zain yang sedang aku ingin beli. Tidak hanya itu, di dalamnya juga terdapat sebuah surat. Aku pun membukanya.
Aku pun tidak menyangka kalau tiket itu adalah pemberian Daffa. Pengen nangis aku rasanya, karena tau kalau Daffa yang memberinya. Terharu banget.

Tapi, yang aneh adalah, bagaimana bisa Daffa tahu kalau aku ada nginep di perkampungan muslim di sini.

Akupun akhirnya bisa lega dan sangat bersyukur sekali dengan adanya tiket ini. Rasanya hati kayak disiram es batu, jadi tenang banget dan nggak bingung lagi gimana caranya beli tiket.

Akupun mencoba berbenah, dan mempersiapkan semuanya untuk besok. Hingga jam 9 malam aku mempersiapkan ini semua. Ahmed yang melihatku merasa sangat bingung sekali dengan apa yang aku lakukan.

[Dalam bahasa Arab] “Ga, kamu ngapain?? kok kayak mau jalan aja.., besok kan hari istirahat. Besok kan kita nggak ada jadwal study tur?”Tanya Ahmed heran.

“Nggak apa-apa med, aku besok mau jalan-jalan.”Kataku dengan senyum yang gembira.

“Kalau boleh tahu, mau kemana?”tanya Ahmed penasaran.

“Besok aku mau nonton konser Maher Zain med !! (sambil tersenyum)”kataku dengan mengagetkannya.

“Benarkah !!!!, kenapa kamu nggak beri tahu aku dari kemarin-kemarin ? aku kan juga suka sama Maher, aku juga nge-fans”Kata Ahmed dengan kecewa karena dia baru saja tahu.

“Aku juga baru ingatnya sekarang med, ini saja aku dapat tiketnya dari temanku yang ada di washington. dia mengirimkannya kepadaku tadi pagi, lewat pos.”Kataku

“Haduuh, berarti aku nggak bisa nonton. Ya udah, bolehkah aku minta tolong?”kata Ahmed kepadaku.

“Boleh, memangnya apa?”tanyaku

“Jika kamu minta tanda tangan sama Maher, aku juga ingin kau memintakannya untukku. Tapi, itu jika kau bisa. Jika tidak bisa, tidak mengapa.”Kata Ahmed kepadaku.

“Baiklah,.. tapi sebelumnya aku minta maaf atas kejadian ini ya..”

“Tidak apa, ini bukan kesalahanmu..”kata Ahmed menerima.

Setelah itu, aku pun bergegas tidur, agar tidak terlambat bangun besok.
***
BERSAMBUNG

0 comments:

Post a Comment

Kritik & Saran Anda sangat Saya Butuhkan.. Silahkan berkomentar dengan Bahasa yang Sopan. Komentar tidak boleh mengandung unsur pornografi, atau link hidup. Terima kasih.