Mari membaca, mari menulis dengan jujur, mari kita menyebarkan ilmu pengetahuan.. LETS START >>>

Saturday, 3 August 2013

Tanda-Tanda Lailatul Qadar

Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam berkhutbah seraya mengatakan:
"Sungguh aku telah diperlihatkan Lailatul Qadar, kemudian terlupakan olehku. Oleh sebab itu, carilah Lailatul Qadar pada sepuluh hari terakhir pada setiap malam ganjilnya. Pada saat itu aku merasa bersujud di air dan lumpur."
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgTfd75YqbfuVg2_G8r8BoXDxI6dxJYH347iRbn8GBU2GWGIEjL3ENwpzCI2TFt0xVx2K3BuI0dTbRJ_d8yiAs7cUlouhbtmN7G1HovCgL1HoiHPrT3s1oKzj1PM-PYd-ge6nHAZNYne_Y/s320/pusaran+cahaya+malam.jpg
Abu Sa'id berkata: "Hujan turun pada malam ke 21, hingga air mengalir menerpa tempat shalat Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam. Seusai shalat aku melihat wajah beliau basah terkena lumpur.” (HR. Al- Bukhari dan Muslim)
Tanda-tanda yang megiringi Lailatul Qadar
✽Kuatnya cahaya dan sinar pada malam itu, tanda ini ketika hadir tidak dirasakan kecuali oleh orang yang berada di daratan dan jauh dari cahaya.
✽Thama'ninah (tenang), maksudnya ketenangan hati dan lapangnya dada seorang mukmin. Dia mendapatkan ketenanangan dan ketentraman serta lega dada pada malam itu lebih banyak dari yang didapatkannya pada malam-malam selainnya.
✽Angin bertiup tenang, maksudnya tidak bertiup kencang dan gemuruh, bahkan udara pada malam itu terasa sejuk.
✽Terkadang manusia bisa bermimpi melihat Allah pada malam itu sebagaimana yang dialami sebagian sahabat radliyallah 'anhum.
✽Orang yang shalat mendapatkan kenikmatan yang lebih dalam shalatnya dibandingkan malam-malam selainnya.
Tanda-tanda yang mengikutinya
Matahari akan terbit pada pagi harinya tidak membuat silau, sinarnya bersih tidak seperti hari-hari biasa. Hal itu ditunjukkan oleh hadits Ubai bin Ka'b radliyallah 'anhu dia berkata: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam mengabarkan kepada kami: "Matahari terbit pada hari itu tidak membuat silau." (HR. Muslim)
Siapa yang merindukan Lailatul Qadar hendaknya ia bersungguh-sungguh dalam sisa hari Ramadhan ini, khususnya di sepuluh hari terakhirnya. Semoga satu dari sepuluh malam terakhir yang kita hidupkan tersebut adalah Lailatul Qadar. Sehingga kita mendapatkan pahala dan ganjaran yang besar. Selain itu, esungguhan ini adalah bentuk iqtida' (mengikuti dan mencontoh) Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam. kita juga memperbanyak doa dan pengharapan kepada-Nya untuk kebaikan diri kita, keluarga, dan kaum muslimin secara keseluruhan. Aamiin.
 Lailatul Qadar ibarat Terowongan Waktu
"Lailatul qadar itu time tunnel. Jika kita dapat anugerah beramal shaleh dalam satu malam ganjil, Allah menjanjikan pahala berlipat setara 83 tahun," kata Wakil Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tengku Zulkarnaen, Selasa (30/7).

Menurut Tengku, lailatul qadar bagaikan terowongan waktu untuk memotong alam berlipat-lipat hanya dengan mengerjakan ibadah dalam satu malam. Bayangkan, kata dia, umat nabi Muhammad yang usianya pendek pasti amalnya sangat sedikit jika dibandingkan dengan umat terdahulu yang bisa hidup ratusan tahun.
 
Maka itu, dengan adanya malam lailatul qadar, umat punya kesempatan mengimbangi atau bahkan mengalahkan amal umat sebelumnya. Karena andaikata seseorang bisa mendapatkan 10 kali saja malam qadar dalam seumur hidupnya dan mengisi dengan amal shaleh pada tiap malam, maka orang itu dihisabnya telah beramal selama 830 tahun.

Kalau itu bisa dicapai, kata dia, pasti umat Rasulullah lebih mulia ketimbang umat Nabi Nuh yang usianya mencapai 900 tahun, yang bercampur dengan tidur, bekerja, masa kecil dan uzur itu. Tengku menyitir salah satu firman Allah, "Maka benar Allah sangat sayang kepada orang yang beriman."
Semoga bermanfaat.
Salam Fastabiqul Khoirot. dan Salam pengetahuan yang menginspirasi.

0 comments:

Post a Comment

Kritik & Saran Anda sangat Saya Butuhkan.. Silahkan berkomentar dengan Bahasa yang Sopan. Komentar tidak boleh mengandung unsur pornografi, atau link hidup. Terima kasih.