Mari membaca, mari menulis dengan jujur, mari kita menyebarkan ilmu pengetahuan.. LETS START >>>

Thursday, 27 June 2013

Cerbung: Aku dan Mereka saat di Kairo bag.7

Akupun makan bersama Farhan. Walaupun agak sedikit ‘kurang lengkap’ karena Jauhar nggak ada, jadinya aku makan agak ogah-ogahan. Makanya aku hanya memesan makanan sedikit saja.

Setelah aku dan Farhan makan, kami kembali menuju kelas masing-masing, dan melanjutkan pelajaran. Pada jam kali ini merupakan jam mata kuliah terakhir, yaitu mata Kuliah Ilmu Pasti Alam Fisika. Inilah yang aku tunggu mulai kemarin. Karena aku suka sekali pelajaran Fisika.

Seorang berjas putih dan didampingi oleh seorang perempuan berjilbab panjang pun masuk. Dari pakaiannya yang berjas putih, nampaknya bapak itu adalah seorang Ilmuwan!! tapi, untuk apa ya,, Bapak itu datang Kesini??
“Assalamu’alaikum wr.wb, perkenalkan, nama saya Ibu Siti Hajar. Saya adalah salah satu guru utama dalam mata kuliah Ilmu Pasti Alam Astronomi, saya mengajar dalam bidang Fisika. Nah, yang di sebelah saya ini adalah Prof. Dr. H. Muhammad Ali Mahmudin, Seorang Proffesor terkenal dari Mesir yang sudah 17 tahun bekerja di Mesir Astronomy of Observation Technology dan menjabat sebagai Kepala Observasi. Disini, karena kalian adalah mahasiswa unggulan yang berprestasi, Ibu akan membuat surprise kepada kalian!!, selama satu semester kedepan, Yang mengajar kalian disini bukan saya, tetapi Bapak Proffesor Ali.” Kata Bu SIti Hajar panjang lebar.

Mendengar berita itu, kami sekelas mengucap syukur dan bertepuk tangan untuk menyambut hangat hari spesial ini. Setelah itu, kami pun satu per satu menjabat tangan Pak Ali. Sungguh, ini pertama kalinya aku menjabat tangan seorang Proffesor (Ilmuwan).

“Tadi Ibu Siti hajar sudah menjelasakan tentang keberadaan saya. Sekarang, saya punya pertanyaan untuk kalian, mohon 1 jawaban untuk perwakilan. pertanyaannya adalah, Mengapa anda semua begitu antusias masuk ke dalam Dunia Astronomi?”

Kami sekelasan hanya diam, seperti tidak ada berani yang menjawab dikarenakan gugup menghadapi seorang tokoh di hadapan kami secara langsung. Aku melihat kiri kanan, semua teman-temanku hanya diam. Akhirnya, akupun memberanikan diri berdiri dan menjawabnya. Ya, walaupun bahasa arabku masih perlu di perbaiki.

“Saya antusias masuk kedalam dunia astronomi karena saya Yakin, ini adalah jalan terbaik yang di berikan Oleh Allah kepada saya untuk memajukan peradaban umat Islam pada bidang Astronomi masa kini. Saya hanya mengharapkan keridhaan-Nya untuk masa-masa saya selanjutnya. Saya hanya ingin menjadi salah satu bagian dari Umat Islam yang berguna dan bermanfaat di dunia Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Khusunya pada bidang Astronomi. Saya bersama semua rekan-rekan di sini, tidak lain hanya ingin berjihad menuntut Ilmu untuk mendapatkan kecerdasan yang bermanfaat dan menyebarkannya di jalan Allah atas manfaat yang di berikan oleh-Nya.” penjelasanku panjang lebar walaupun agak sedikit gugup. Semua orang di kelas pun tepuk tangan dan berkata ‘Subhanallah’. Aku hanya bisa duduk dan gemetaran karena malu.

“Wah, pendapatmu itu hebat sekali, wahai Raga Adi…” Kata salah satu rekanku yang duduk bersebelahan denganku.

“Subhanallah, pendapat anda sangat luar biasa nak… Semoga keinginan anda itu benar-benar tercapai. Dan semoga kalian semua punya misi yang sama seperti yang di ucapkan salah satu teman kalian tadi.” kata Pak prof. Ali.

“oh, iya… saya baru ingat. Untuk nanti malam, kalian jangan pulang ke district. Khusus untuk kelas kalian, Bapak akan memberi jam tambahan kepada anda semua menginap disini untuk melakukan Observasi, dan melakukan pencatatan karya tulis Ilmiah. Tapi, jika cuaca nanti malam tidak bersahabat, kita bisa memulainya esok. jadi malam ini kalian menginap di Asrama, bukan di District.” Kata-kata pak Ali membuat sorak-sorak kelas ini menjadi ramai. Bagaimana tidak, ini adalah keinginan dan kegembiraan utama aku dan rekan-rekan karena kami akhirnya bisa mengobservasi langit malam yang penuh dengan hiasan bintang dan di temani bulan. Sungguh hatiku sangat bahagia. Kami pun tak lupa membaca kalimat hamdalah.

***
Malam pun tiba, disambut hangat cuaca cerah dengan kehadiran banyak bintang dan bulan yang bersinar terang. Setelah kami bangun dari tidur dan melaksanakan Shalat Tahajud masing-masing di asrama, kami berbaris di halaman Universitas Al-Azhar. Terlihat di sana Pak Ali yang sudah menunggu. Walaupun aku masih sedikit mengantuk, tetapi perasaan gembiraku dan rasa syukurku ini menghilangkan rasa kantuk yang menguasai tubuhku ini. Kami semua begitu antusias mendengarkan pesan Pak Ali.

Langit yang cerah menyambut kami saat melakukan observasi di lapangan terbuka. 
“Malam ini, tepatnya pukul 01.00-04.00 dini hari, kalian tidak akan hanya melakukan observasi. Tetapi kalian juga akan mendirikan kemah untuk tempat berdiskusi. Saya akan membagi 30 siswa menjadi 6 kelompok. Masing masing dari kelompok kalian harus membuat 1 buku tesis penelitian dari hasil penelitian observasi. Masukkan apa apa saja yang menurut kalian itu penting dan perlu. Semoga kalian dapat membuatnya dengan kreatif tetapi benar. Masukkan juga beberapa ayat al-Qur’an dan Hadist tentang hal-hal yang berkaitan dengan Astronomi.” Penjelasan Pak Ali membuat kami semua semakin gembira melaksanakan observasi ini. Selain mengobservasi langit, kami juga senang sekali membuat penelitian ini. Ya, semoga aku masuk kedalam kelompok yang benar benar bisa mempunyai kepribadian bekerja sama yang baik.

“Ya, langsung saja bapak sebutkan nama-nama yang akan masuk kelompok 1. yang pertama, Muhammad Zaenab al-ashraff, Steven Gutenburg, Bruno W. Gates, Habib al-Mahmud, dan Raga Adi Nurrohman…..” Pengumuman yang keluar dari perkataan Pak Ali membuat hatiku menjadi lebih bahagia lagi. Pasalnya, aku satu kelompok dengan Teman teman yang bisa di katakan sudah dekat denganku. Ya, contohnya seperti Mahmud dan Bruno.

“Wah aku bersyukur bisa satu kelompok dengan kalian.” Kataku kepada mereka.

“Kami semua juga senang sekali.”Kata Mereka semua.

Walaupun nama mereka Steven dan Bruno, tetapi mereka berdua itu memeluk Islam. Steven lahir di Berlin, Jerman. Sedangkan Bruno lahir di Detroit, AS. Ashraf dan Habib, mereka asli dari Sudan dan Palestine. Kalau Aku, Asli dari Indonesia. Kelompokku benar benar kelompok dengan nuansa negara yang paling berbeda. Tetapi, kami satu kelompok tetap memakai Bahasa Arab untuk berkomunikasi.

observasi di Kairo sungguh menyenangkan

“Ga, Apa yang bisa kita lakukan dengan teropong ini??” Tanya Steven Kepadaku.

“Tentu saja, kita akan memakainya untuk meneliti dan menuliskan hasilnya di buku ini. Akan lebih baik kalau kita membagi tugas Saja!” Saranku kepada mereka.

“Bagaimana kalau Habib bagian menulis, sedangkan Ashraf bagian mengevaluasi hasil tulisan Habib. Kupilih kalian dalam bagian itu karena kalian berdua sangat cakap dalam berbahasa arab. Untuk Steven, kamu bagian meneliti, sedangkan kamu Bruno, kupilih sebagai pengevaluasi hasil penelitian Steven sebelum di tulis oleh Habib nantinya. Dan aku, akan ikut meneliti dan mengobservasi langit bersama Steven serta mencari sumber al-Qur’an dan Hadist dalam bidang astronomi, karena kita di beri dua teropong disini. Bagaimana, apa kalian semua setuju dengan pendapatku??” tanyaku kepada mereka.

“Ga, apa kamu tidak menjadi beban, memikul 2 tugas??” tanya Steven khawatir.

“Insya Allah tidak. Aku sudah mempertimbangkannya baik-baik.”Jawabku.

“Baiklah kalau begitu, mari kita memulainya dengan membaca basmalah!!” Kata-kata Habib membuat kami semua tambah bersemangat.
“Oke….. بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ“ Kami semua serempak
mengucapkan basmalah.

Kami pun memulainya dengan sangat gembira, dengan hati yang senang dan tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata.

Aku dan Steven pun memulai melakukan pencarian benda langit. Wah, banyak sekali bintang-bintang di langit malam ini, aku sangat takjub akan kebesaran Allah swt., Sungguh, malam yang indah.

tidak sampai 3 menit, akhirnya aku mendapatkan penemuan bagus!! Aku menemukan rasi bintang Gemini sedang terbentuk. Ya, mungkin karena ini pertengahan bulan Juni. Akupun segera memberitahuakn penemuan ini kepada keempat temanku.

“Apa yang penting dari penemuan yang kamu dapat Ga??” Tanya Ashraf kepadaku.

“Begini, bukankah kita dilarang mempercayai hal-hal mengenai sihir dan zodiak?? Kita ini harus hanya percaya kepada Allah swt., dan mempercayai Selain Allah, itu termasuk Syirik. Nah, dari penelitian yang aku dapatkan tadi, rasi bintang dan ramalannya tidak boleh kita percayai. Karena itu termasuk syirik besar. Itulah salah satu hubungan Astronomi kepada Al-Qur’an dan Hadist” Kata ku kepada mereka.

“Pemikiranmu Jenius sekali Raga.. !!! subhanallah, salut deh sama kamu” Kata Steven memujiku.

“ Sudahlah, tidak usah memuji…”Kataku dengan santai.

“Nah, pada bagian ini, aku dan Ashraf yang akan menggalinya lebih dalam.” Kata Habib kepadaku.

“Oke…”Kata kami bertiga serempak.

Setelah mendapatkan penemuan pertama, kamipun mendapatkan penemuan-penemuan dan penelitian berikutnya.

bersambung

0 comments:

Post a Comment

Kritik & Saran Anda sangat Saya Butuhkan.. Silahkan berkomentar dengan Bahasa yang Sopan. Komentar tidak boleh mengandung unsur pornografi, atau link hidup. Terima kasih.