Cerbung: Aku dan Mereka Saat di Kairo bag.2

Saat di dalam pesawat, aku hanya terdiam sambil membaca sebuah buku yang seminggu kemarin baru kubeli. Ya, isinya adalah tentang seorang Pemuda yang berusaha kuat, dan bertekad untuk membanggakan kedua orang tuanya, dengan tujuannya yaitu mengkaji ilmu di sebuah universitas agama. Aku baru membacanya sekitar 2 bab. Dan itupun isinya sama dengan apa yang ada dalam kehidupanku. Aku juga tidak mengerti mengapa…

Baru selesai membaca 2 bab saja, kepalaku sudah pusing dan bingung di buatnya. Bagaimana bisa, ini sama dengan yang kualami? akupun berhenti membacanya dan menaruhnya kembali di dalam tasku.

Kulihat rekan-rekanku lainnya sudah pada tidur. Dan sepertinya, hanya aku yang tidak bisa tidur. Dan  6 jam kemudian, akhirnya aku sampai di bandara kairo yang sangat megah itu.

Saat turun dari pesawat, aku langsung sujud syukur. Karena sangking Indahnya melihat langit Kairo yang bersih, dan lampu malamnya yang sangat Indah. Sangat susah menjelaskannya karena sangking indahnya, ditambah dengan pilar-pilarnya yang lumayan tinggi.

Tentu saja, suasana terbilang sepi. Sebab, sekarang masih pukul 02.00 Malam waktu setempat.

Aku dan rekan-rekan segera menuju ke penginapan di dekat  universitas Al-Azhar berada. Mungkin dari Kairo, jaraknya sekitar 4 KM. Aku dan rekan-rekan menaiki sebuah bus bertingkat. sungguh, ini adalah pengalaman pertamaku menaiki bus bertingkat. Karena bus bergerak dengan kecepatan sedang, maka kami sampai dipenginapan sekitar pukul 03.00 pagi. Aku langsung bersih-bersih dan kemudian tidur. Jam Alarm handphone ku akhirnya berdering juga di pukul 05.00 subuh. Aku pun segera mengambil air wudhu dan langsung shalat subuh. Dalam shalat, aku lebih banyak berdo’a dan berdzikir, semoga kiranya aku bisa lancar menghadapi tes besok. Setelah itu, aku tidur lagi. Dan tepat pukul 12.00 siang aku terbangun. akupun langsung mandi dan shalat zuhur. Pada waktu itu, aku mengambil kesempatan untuk belajar, berharap dapat mendapatkan nilai baik dan lulus tes. Adzan Ashar pun berbunyi, disambung dengan Adzan Maghrib beberapa jam kemudian, akupun langsung shalat. Setelah itu, Adzan Isya, dan aku pun shalat, setelah itu langsung beranjak ke kamar untuk mempersiapkan tenaga esok hari.

Tidak terasa, hari esok sudah muncul, aku dan teman-teman satu jurusan segera berangkat menuju….

bersambung