Mari membaca, mari menulis dengan jujur, mari kita menyebarkan ilmu pengetahuan.. LETS START >>>

Friday, 1 March 2013

Perlunya Toleransi bagi Umat beragama

Sudah lama kita mengetahui bahwa negeri kita ini adalah Negara republik, kesatuan, demokrasi, yang didalamnya terdapat bermacam-macam suku, ras, dan agama. Yang perlu diketahui adalah, Negara kita ini mempunyai bermacam-macam agama yang ajarannya masing-masing sangat berbeda, baik melalui hal kebudayaan dan kepercayaan. Tapi, kita ‘kan sudah lama hidup berdampingan seperti ini?!.


Nah, dengan hidup berdampingan tersebut, kita sebagai warga Negara yang berbudi pekerti luhur, Tentu saja harus menerapkan SISTEM TOLERANSI atau dalam istilah baratnya disebut TOLERANCY PRIORITY.

Toleransi yang dapat didefinisikan sebagai saling menghargai kebudayaan dan keagamaan setiap penganutnya memang sudah berlaku sejak ribuan tahun yang lalu sebelum masehi. Dan sekarang, Kata TOLERANSI sudah sukses membuat seluruh Negara menjadi hidup aman, damai dan tentram. Tapi, sebenarnya toleransi bukanlah berupa apa-apa jika kita buktinya masih saja saling membangga-banggakan suku, dan menjelek-jelekkan agama penganut lain. Terlebih lagi apabila kelewatan perbuatannya, bisa celaka satu Negara.


Oleh karena itu, pada intinya toleransi belum berupa apa-apa jika kita melakukannya tanpa perbuatan. Maksud perbuatan disini adalah dalam hal pergaulan. Tetapi, beberapa orang mengidentifikasi Toleransi dalam hal yang Salah. Mengapa salah? Sebab, toleransi yang dilakukan sebagai jembatan pergaulan dan hubungan interaksi, malah disalah kaprahkan.


Toleransi tidak bisa kita maksudkan dan diperanakkan kepada hari raya. Oleh karena itu, hendaknya setiap penganut agama tidak ikut-ikutan merayakan yang bukan haknya. Jadi dengan kata yang mudah, catatannya “Itu untukmu, dan Ini Untukku”, atau seperti salah satu ayat al-Qur’an “Untukmu Agamamu, dan Untukku Agamaku” (Q.S Al-Kafirun: 6)


Jika kita memahaminya, maka ingatlah! Ketika toleransi dalam beragama itu dibutuhkan, pikirkan dahulu jalan terbaik untuk melakukannya. Jangan berpikir terlalu menggunakan logika, gunakan akal dan pikiran manusiawi anda.

0 comments:

Post a Comment

Kritik & Saran Anda sangat Saya Butuhkan.. Silahkan berkomentar dengan Bahasa yang Sopan. Komentar tidak boleh mengandung unsur pornografi, atau link hidup. Terima kasih.