Mari membaca, mari menulis dengan jujur, mari kita menyebarkan ilmu pengetahuan.. LETS START >>>

Sunday, 3 February 2013

Anugerah al-Qur'an dalam bidang Sains


اقْرَأْ وَرَبُّكَ الأكْرَمُ (٣)الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ (٤)عَلَّمَ الإنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ (٥
“Bacalah dan Tuhanmulah Yang Maha Mulia. Yang mengajarkan (manusia) dengan kalam. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya”. (Q.S Al Alaq ayat 3-5).
 
Subhanallah, maha suci Allah. Yang telah menganugerahkan Al-Qur'an kepada Nabi Muhammad saw. yang mengajarkan kepada umatnya. Sungguh Al-Qur'an merupakan Anugrah  yang sangat luar biasa. Kitab yang penuh hikmah, yang isinya penuh dengan Ilmu Agama (Spiritual), Ilmu Pengetahuan (Intelektual), Ilmu Qolbu (Emosional), dan masih banyak lagi.
 
Al-Qur'an turun didunia sebagai penyempurna kitab-kitab terdahulu. Sebagai penyempurna, tentunya Al-Qur'an banyak mempunyai kelebihan dibanding dengan kitab-kitab sebelumnya. Di sini, saya akan membahas Al-Qur'an dari segi Ilmu pengetahuan Alam/Sains.
 
Bila dilihat dari aspek tinjauan, sains- memiliki nilai yang sangat tinggi. Sains yang berlandaskan nilai-nilai Islam harus berlandaskan Al-Quran sebagai referensi utama. Alasan logisnya, Al-Quran mengandung ayat-ayat kauniyah kurang lebih sebanyak 800 ayat telah mencukupi kuota untuk memenuhi khasanah pengetahuan ciptaan Sang Khaliq melalui sains. Ayat kauniyah sendiri merupakan ayat yang berkaitan dengan alam semesta. Tentunya, Allah tidak memasukkan ayat-ayat kauniyah dalam Al-Quran melainkan menjadi bekal pembelajaran dan inspirasi bagi manusia yang hendak mendalami sains Islam.

Pengetahuan yang dikumpulkan manusia melalui penggunaan akalnya inilah yang kemudian disusun menjadi suatu bentuk yang berpola. Setelah berbagai butir pengetahuan itu dikumpulkan dalam suatu bentuk yang teratur, kumpulan itu disebut aqliah atau falsafiyyaah, yaitu ilmu atau sains (Andi Hakim, 2008). Dan Allah menghendaki bahwa sains yang dibangun tetap mematuhi sunnatullah yang telah ditetapkan Allah. Selain itu Tujuan sains Islam untuk memperlihatkan kesatuan hukum alam, kesalinghubungan seluruh bagian dan aspeknya sebagai refleksi dari kesatuan prinsip Illahi (Agus P, 2008).

Beberapa ayat yang dapat menjadi inspirasi sains beberapa disiplin ilmu seperti fisika, biologi, astronomi, kedokteran yang telah berkembang begitu pesat. Misalnya, “Dan kami meniupkan angin untuk mengawinkan (tumbuh-tumbuhan)…” (Al Hijr 15:22), “Dan sesungguhnya menciptakan gugusan bintang-bintang (dilangit)..”, (Al Hijr 15: 16), Maka bintang-bintang itu “Sebagai penunjuk jalan…”(An Nahl 16:16), ”Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah”, (Al Alaq 96:2). Beberapa ayat diatas sangat memberikan inspirasi bagi ilmuwan-ilmuwan yang hendak mendalami sains. Hasilnya, pada tahun 1979 ketika itu Abdus Salam, ilmuawan Muslim peraih Nobel dalam bidang fisika teori, menuturkan dalam pidato penganugerahan Nobel Fisika di Karolinska Institute, Swedia. Di forum tersebut, ia mengaku bahwa riset itu didasari oleh keyakinan terhadap kalimah tauhid. “Saya berharap Unifying the Forces dapat memberi landasan ilmiah terhadap keyakinan adanya Tuhan Yang Maha Esa,” kata penulis 250 makalah ilmiah fisika partikel itu. Dan dia juga menuturkan ketika menghadiri sidang UNESCO di Paris, 1984, “Saya muslim karena saya percaya dengan pesan spiritual Al-Quran. Al-Quran banyak membantu saya dalam memahami hukum alam, dengan contoh-contoh fenomena kosmologi, biologi dan kedokteran sebagai tanda bagi seluruh manusia”.

Dari teori yang ditemukan Abdus Salam itu mengispirasi ilmuwan setelahnya seperti Stephen Hawking dengan Theory of Everything dan yang dicanangkan ilmuwan AS, Grand Theory (GT). Para fisikawan dan kosmolog dunia kini berambisi untuk menjelaskan rahasia penciptaan alam semesta dalam satu teori tunggal yang utuh. Ujung-ujungnya suatu saat akan terbukti bahwa permulaan penciptaan alam semesta berasal dari sesuatu yang satu. Mirip dengan apa yang difirmankan Allah dalam Al-Quran, “Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi dulu keduanya adalah sesuatu yang padu, kemudian kami pisahkan antara keduanya. “Dan dari air kami jadikan segalanya sesuatu yang hidup. Maka mengapa mereka tidak juga beriman?” (surat Al Anbiya’ 21:30).

Sesungguhnya dengan mempelajari Sains yang berlandaskan Al-Quran, umat islam sedang mengemban tugas yang mulia. Bahkan Allah telah memudahkan kepada umat islam dengan memberikan inspirasi-inspirasi yang dikandung dalam Al-Quran. Hanya saja dengan usaha keras mempelajarinya ilmu itu akan dapat dipahami, dan ditemukan. Karena, Allah berkehendak meninggikan derajat orang yang beriman dan mau mempelajari ilmu, pengetahuan atau sains, baik dihadapan seluruh manusia ataupun dihadapan Allah swt.

Al-Qur'an kini sudah dikaji dan menjadi bahan rujukan pengetahuan oleh banyak Ilmuwan sejak dahulu hingga sekarang. Baik itu Ilmuwan muslim ataupun Non Muslim. Semoga kedepannya, umat muslim dapat lebih maju dalam bidang sains di masa depan dengan pegangan Al-Qur'an dan Tuntunan Hadis. Amiin.

0 comments:

Post a Comment

Kritik & Saran Anda sangat Saya Butuhkan.. Silahkan berkomentar dengan Bahasa yang Sopan. Komentar tidak boleh mengandung unsur pornografi, atau link hidup. Terima kasih.