INTERMEZO
Tapi, sayangnya, dari mulut ini, kita bisa mendapatkan kebaikan ataupun keburukan, tergantung bagaimana kita menggunakan mulut tersebut. Oleh karena itu, sering kita dengar peribahasa ‘mulutmu harimaumu’.
Dari mulut ini, kita bisa ‘menularkan’ pembicaraan layak dan bermutu atau hanya dapat sebatas pada ocehan manis tak berpengetahuan, juga tak layak. Lihatlah disekitar kita, ada yang mulia karena mulut (baca: lisan) nya, dan ada pula yang hancur karena lisannya pula.
Bagaimana bisa demikian? singkatnya begini, Allah telah memberikan salah satu dari sekian banyak (hingga tak terhitung) nikmat-Nya kepada kita, yakni mulut untuk berbicara. Setelah Allah menganugerahkan nikmat-Nya, Dia memberikan kita pilihan, mau kita gunakan untuk apa mulut ini. Untuk yang baik-baik, atau untuk menerjunkan diri kita ke jurang yang dalam lagi penuh kesesatan? It’s up to you, tetapi faktanya, Allah telah memberikan kepada kita suatu manual instruction untuk menjaga mulut kita agar tidak kita gunakan untuk kejelekan, yang tidak lain dan tidak bukan manual instruction itu adalah Al-Qur’an dan Hadits.